Politiik & Pemerintah

PITUNANG ETHNO GROOVE 2025 RESMI DIBUKA: FADLI ZON TEGASKAN KOMITMEN NEGARA MAJUKAN MUSIK TRADISI

2 Agt, 2025

258 View

Bukittinggi, Siber8com _ 1 Agustus 2025, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, secara resmi membuka Pitunang Ethno Groove Festival Musik Tradisi Indonesia di Lapangan Ateh Ngarai, Bukittinggi, Jumat malam (1/8). Festival ini menjadi panggung penting bagi pelestarian dan pengembangan musik tradisional Nusantara di tengah arus globalisasi budaya.

“Negara punya amanat konstitusi untuk memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia. Musik tradisi harus bertahan, berkembang, dan bersaing di kancah global,” tegas Fadli Zon dalam sambutannya.

Ia juga menyampaikan bahwa saat ini Indonesia memiliki 2.213 warisan budaya tak benda, dan tahun ini ditargetkan bertambah 500 lagi. Potensinya bisa mencapai 50.000–60.000, termasuk musik tradisi dan alat musik khas dari seluruh penjuru negeri.

Fadli Zon menekankan, berdirinya Kementerian Kebudayaan secara mandiri untuk pertama kalinya dalam sejarah RI adalah bentuk nyata komitmen Presiden Prabowo Subianto terhadap kebudayaan nasional.

“Alat musik tradisional kita lebih dari 200 jenis. Tapi ini baru sebagian. Lewat festival seperti ini, budaya bisa kita jaga, rawat, dan wariskan lintas generasi,” ujarnya.

Ahmad Fadly: Tanah Datar Pusat Warisan Budaya Minangkabau

Wakil Bupati Tanah Datar, Ahmad Fadly, yang turut hadir dalam acara pembukaan, menyampaikan bahwa Tanah Datar memiliki banyak kekayaan budaya tak benda yang harus terus dilestarikan.

“Randai, Saluang Dendang, Salawat Dulang, Songket, hingga Batik Tanah Liek adalah warisan budaya kami. Termasuk juga atraksi khas Pacu Jawi yang mendunia,” ujarnya.

Ruang Ekspresi dan Dialog Lintas Generasi

Direktur Program Pitunang Ethno Groove, Indra Arifin, mengatakan festival ini mengangkat tema “Menyimak Daya Pikat Musik Tradisi”, dan menjadi ruang penting bagi para musisi dan penggiat seni untuk berekspresi, berdialog, dan berkarya.

“Musik tradisi harus hidup berdampingan dengan perkembangan zaman. Festival ini jadi bukti nyata komitmen kami menjaga warisan budaya melalui pendekatan lintas generasi dan genre,” jelas Indra.

Festival ini akan berlangsung selama tiga hari, menampilkan kolaborasi musik etnik dari berbagai daerah, serta pertunjukan seni tradisi khas Sumatera Barat...(UW)

RONI