Editorial & Opini

"Permadani Putih" di Lima Puluh Kota: Jalan Provinsi BTS Payakumbuh–Sitangkai Kini Mulus, Progres Capai 70%

20 Jul, 2025

18 View

Lima Puluh Kota, Siber8com _ 20 Juli 2025, Pekerjaan rehabilitasi ruas jalan provinsi BTS Payakumbuh–Sitangkai (P.4) di Kabupaten Lima Puluh Kota menunjukkan kemajuan pesat. Jalan yang sebelumnya rusak berat dan dikeluhkan warga kini berubah signifikan. Warga bahkan menjulukinya sebagai “permadani putih”, menggambarkan permukaan jalan yang kini mulus dan bersih.

Proyek strategis ini merupakan bagian dari program prioritas Pemerintah Provinsi Sumatra Barat melalui Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR). Pelaksanaan proyek dimulai sejak kontrak diteken pada 10 Maret 2025, dengan nilai anggaran Rp12,3 miliar. PT Arvex Primadhamor bertindak sebagai pelaksana utama, dengan pengawasan teknis dari PT Teknik Exsakta. Target rampung dalam 180 hari kalender.

“Alhamdulillah, progres fisik sudah di atas 70%,” ungkap seorang konsultan dari PT Arvex Primadhamor saat dikonfirmasi melalui WhatsApp. “Kami bekerja dengan komitmen tinggi terhadap kualitas dan ketepatan waktu.”

Di lapangan, dampak pembangunan jalan ini mulai dirasakan langsung oleh masyarakat. Jon (42), warga setempat, mengapresiasi hasil kerja kontraktor dan dukungan penuh dari Dinas BMCKTR.

“Rekanannya profesional. Jalan yang dulu rusak parah, sekarang jadi impian yang nyata. Terima kasih Pemprov Sumbar,” ujarnya.

Yoyon (37), sopir truk yang setiap hari melintasi jalur ini, juga menyambut positif pengerjaan jalan meski sistem buka-tutup sementara masih berlaku.

“Kami bisa tetap melintas dengan nyaman. Nantinya, pasti lebih lancar dan aman. Ini sangat kami tunggu,” katanya.

Jalan bukan sekadar infrastruktur. Ia adalah penggerak ekonomi, penghubung sosial, serta akses vital menuju layanan pendidikan dan kesehatan. Transformasi ruas BTS Payakumbuh–Sitangkai menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah, pelaksana, dan masyarakat bisa menghadirkan perubahan nyata dan berkelanjutan.

Jika berjalan sesuai rencana, akhir 2025 jalur ini akan rampung sepenuhnya, menjadi urat nadi konektivitas baru di jantung Sumatra Barat — sebuah jalur masa depan di antara bukit dan lembah: “permadani putih” yang membentang demi kemajuan bersama..(Rel)

RONI